Di pagi yang cerah seorang wanita dengan malasnya bangkit dan
menggeliatkan tubuhnya diatas kasurnya. Dari raut wajahnya terlihat bahwa
wanita itu tidak rela untuk meninggalkan kasurnya tapi raungan alarm membuatnya
sadar kalau dia harus bangun saat itu juga. Gadis itu memicingkan matanya untuk
melihat jam yang terletak di meja sebelah kasurnya. Jam menunjukan jam 6 tepat
dan gadis itupun segera berajak dari tempatnya.
Gadis itu berlari
tergesa gesa menuruni anak tangga rumahnya sambil memakai dasinya.
“fei cepat makan
sarapanmu” ibu fei berteriak pada anaknya
“ah ne eomma” fei
menyambar roti isi di meja lalu berlari menuju pintu
“fei kau ini selalu
tidak memakan sarapanmu di tempat yang seharusnya” suara ibu fei terdengar
sangat kesal
“eomma aku
berangkat” terdengar suara fei yang berteriak dari luar diikuti dengan suara
langkah yang lebih terdengar seperti berlari itu.
“ah ne hati hati
fei” ibu berteriak dari dalam yang sepertinya tidak akan didengarkan oleh gadis
itu.
Gadis itu terengah
engah saat dia berhenti dihalte. Ia berusaha mengatur nafasnya kembali setelah
berlari dari rumahnya yang terbilang cukup jauh dari halte tersebut. Gadis itu
berkali kali menatap kearah jalan mencari cari bis yang akan dia naiki untuk
kesekolah. Gadis itu mendengus dengan raut wajah kesal “ck mengapa bisnya tak
datang juga. Bisa bisa aku lari lebih dari ini kalau aku terlambat kesekolah”
gadis itu menerawang membayangkan hal yang akan terjadi jika ia terlambat
kesekolah.
Tak lama kemudian
bis yang ia tunggu pun tampak dan bis itupun berhenti tepat didepan gadis itu.
Tanpa menunda lagi gadis itu langsung menaiki bis itu. Suasana didalam bis itu
penuh sesak, jangankan mendapat tempat duduk, untuk mendapat ruang luas untuk
berdiripun sangat sulit. Gadis itupun memutuskan untuk berdiri didekat pintu
bis saja karena disitu tidak terlalu sesak. Bis kembali berhenti di halte
selanjutnya beberapa penumpang turun tapi jumlah penumpang yang naik justru
lebih banyak daripada penumpang yang turun. Gadis itu kembali memasang wajah
kesalnya. Kini malah ia berdesakan bersama penumpang lain. Gadis itu melihat
ada pria disebelahnya yang mengenakan seragam yang sama dengannya tapi laki
laki itu terlihat lebih tua dari dirinya. Ya laki laki itu adalah kakak kelas
fei. Laki laki itu bernama cho kyuhyun senior yang disegani banyak murid karena
terkenal ‘kejam’ disekolahnya. Fei tiba tiba merinding mengingat bahwa kyuhyun
adalah kakak kelas ‘killer’ disekolahnya. Fei tidak berani menoleh sedikitpun
kearah laki laki itu, keringat dingin membasahi kening gadis itu. Keadaan
semakin sesak karena ada penumpang yang lain. Fei berusaha mencari celah agar
dia tidak terhimpit dan menggeser tubuhnya ke tempat yang terlihat lebih
renggang. Akhirya fei menghembuskan nafas lega karena dia sudah menemukan
‘sedikit’ ruang untuk bernafas. Tapi perasaannya mendadak menjadi tidak enak.
Perlahan gadis itu berusaha untuk membuang perasaan aneh itu.
bagus nih ^^ tata bahasanya rapi ga belepotan kaya fanfictku wkwk ya iyalah mantan anak majas gitu.. apalagi di bikin part-partan kaya gini jadi makin penasaran sama kelanjutan ceritanya, next partnya di tunggu ya :)
ReplyDeletemakasih ^^ masih bingung lanjutannya :3 pokonya tunggu aja :v
Delete